BUAH SENTUL / KECAPI

A. Bioekologi

Kecapi, sentul atau ketuat adalah nama sejenis buah dan juga pohon penghasilnya. Nama-nama lainnya adalah kechapi (Mal.), sentolsantol atau wild mangosteen (Ingg.), santor (Fil.) dan lain-lain. Nama ilmiahnya Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr. Kecapi, sering diidentikan dengan alat music, tetapi sebenarnya ini adalah juga jenis buah yang langka di negeri ini. Kalau tahun 1970 – 1980-an mungkin buah ini banyak dijual orang, dan di Jakarta, tidak sedikit pedagang menjual buah ini di kala musim. Tetapi sekarang, tidak banyak orang menjual, mungkin juga sulit untuk mendapatkannya. Pohon kecapi merupakan pohon yang rimbun dan besar, dapat mencapai tinggi 30 agak masam; daging buah bagian dalam lunak dan berair, melekat pada biji, putih, masam sampai manis. Biji 2-5 butir, besar, bulat telur agak pipih, cokelat kemerahan berkilat; keping biji berwarna merah. Bukan cuma menjual di beberapa tempat di Jakarta atau wilayah di sekitar Jakarta banyak orang menanam pohon kecapi. Seakan-akan buah ini begitu memasyarakat, sehingga siapa saja bisa menanamnya.

Buah kecapi, ternyata bukan cuma langka dan sulit mendapatkannya, tapi tidak banyak juga orang yang mengetahui nama lain buah ini. Ada orang yang menyebut kecapi dengan nama sentul, santu, sentulu dan ketuat. Nama ilmiah kecapi adalah Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr. Ternyata usut punya usut, kecapi diperkirakan sebagai tanaman asli  kawasan Asia Tenggara. Kemudian buah ini masuk ke India, Indonesia (Borneo/Kalimantan, Maluku), Mauritius, dan Filipina. Tidak heran bila saat ini banyak orang di wilayah-wilayah itu mengkonsumsi buah tersebut.  Penanaman pohon kecapi bertujuan untuk mendapatkan buahnya yang manis namun ada rasa masamnya.Kecapi bentuknya  bulat pipih.  Ukuran diameter kecapi ada yang mencapai 5 cm – 6 cm dengan warna kulitnya kuning keemasan, memiliki bulu halus. Bila orang memegang buah ini akan tampak seperti memegang bola tennis. Tetapi bulu buah kecapi jauh lebih halus dan lebut dibanding bola tennis. Terkadang orang menyantap buah kecapi dengan cara dipotong kulit luar, namun masih menyisakan kulit dalam yang membungkus isi buah itu.

Tetapi ada pula yang menyantap tanpa dipotong kulit luarnya, tetapi kecapi dijepit di pinggir pintu, tepat di dekat engsel pintu. Dijepit hingga buah itu terbelah dan terlihat isi daging kecapi. Daging buah di bagian luarnya agak tebal dan berwarna kemerahan dengan rasa sedikit masam. Sedangkan daging buah yang ada di dalamnya   lunak dan berwarna putih, rasanya asam, namun tidak sedikit yang  manis. Tidak sedikit daging buah kecapi dijadikan manisan.Bila Anda tidak suka dengan kecapi yang proviron dosage dijadikan manisan, maka bisa juga dikonsumsi langsung. Dengan konsumsi langsung, maka manfaat vitamin yang didapat pun secara langsung pula. Mengkonsumsi 100 gr kecapi, maka sudah  terkandung kalori  247 kJ/100 gr, air (83,9 gr), protein (0,7 gr),  lemak (1 gr), karbohidrat (13,7 gr), serat (1,1 gr), abu (0,7 gr), kalsium (11 mg), fosfor (20 mg), besi (1,2 mg), kalium (328 mg) dan vitamin C (14 mg).

B. Manfaat Pohon Kecapi

Banyak penelitian yang digelar berbagai pihak mengenai manfaat tumbuhan ini. Artinya manfaat bisa diperoleh bukan hanya dari buahnya, tetapi juga mulai dari akar hingga daunnya.  Akar buah kecapi ternyata dapat digunakan  untuk obat antidiare, meredakan kekejangan, mengeluarkan angin dari perut, sekaligus menyembuhkan sakit perut.

Sementara daun kecapi  yang segar jika digosokkan pada kulit bisa menjadi  peluruh keringat. Namun bila kita demam, maka minumlah air rebusan  daun kecapi. Sedangkan  serbuk kulit batang pohon kecapi sangat mujarab untuk penderita  cacingan. Kayu daun kecapi bisa dimanfaatkan menjadi bahan bangunan, kerajinan kayu, dan perabotan lainnya.

Ternyata manfaat kecapi bukan sekadar itu, saja, tetapi buah ini mengandung senyawa yang disebut asam sentulic.  Senyawa ini bersifat anti-kanker yang dapat berguna bagi sel leukemia.  Selain itu, kandungan pectin yang tinggi pada kecapi,  selain kandungan kalsium dan fosfor-nya yang tinggi, adalah salah satu senyawa yang digunakan sebagai obat sejak lama untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti misalnya kolesterol dan mencegah berkembangnya sel kanker.

Bahkan batang dan kulit tanaman kecapi, juga bersifat anti-inflamasi, yang mampu meredakan radang telinga,  dan mencegah aktivitas sel tumor dalam karsinogenesis kulit atau mencegah berkembangnya kanker kulit. Manfaat batang dan kulit tanaman kecapi ini  pun sudah diujicobakan begitu jauh pada hewan tikus.